Doc. Kemendukbangga/BKKBN, Bukittinggi
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos mengecek langsung kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada (25/01/2025).
Kunjungan tersebut dalam rangka percepatan pencapaian quick wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN). Pada kunker ini, Wamen Isyana berbagi edukasi pengasuhan anak kepada para KRS serta mendorong Tim Pendamping Keluarga (TPK) setempat untuk mengawal perkembangan anak risiko stunting. Selain itu, Wamen Isyana juga menyerahkan bantuan bahan pangan untuk dikonsumsi oleh bayi/balita risiko stunting.
Media Center Kemendukbangga/BKKBN mengatakan, Wamen Isyana berkunjung ke 3 lokasi berbeda. Kunjungan pertama, di Kelurahan Manggis Ganting, kunjungan kedua Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi, dan kunjungan ketiga ke Kelurahan Aur Tajungkang, Kecamatan Guguak Panjang.
Dalam kunjungan tersebut, Isyana menemui anak-anak yang memiliki masalah kesehatan. Salah satu kunjunganya ke kelurahan Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selatan, terdapat anak F yang berumur 16 bulan dengan berat badan hanya 7.7 kg dan tinggi 70,5 cm. Seusianya seharusnya 8,4-13,1 kg dan 77,2-82,6 cm. Anak F lahir dengan kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 1.8 kg dan dibawa ke rumah sakit setempat, setelah itu berat badannya turun ke 1.6 kg.
Salah satu penyebab masalah kesehatan anak F akibat terlilit tali pusar sewaktu masa kehamilan. Ditambah lagi dirumah tersebut tidak punya jamban sendiri di dalam rumah (jamban bersama). Orang tua anak F berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan ayah berprofesi sebagai sopir.
TPK setempat telah mengupayakan susu kerbau fermentasi yang dikenal dengan "dadiah". Menurut aspek gizi dadiah memiliki sumber protein hewani yang baik untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Dipercaya sebagai kearifan produk lokal yang menjadi alternatif pencegahan stunting pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), variasi lainnya juga didapat dari daun kelor.
Selain mengecek KRS, Wamen Isyana juga menyempatkan diri meninjau kegiatan pelayanan KB pada Praktek Mandiri Bidan (PMB) di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Jumlah akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) berjumlah 30 orang terdiri dari KB IUD dan implant. Wamen Isyana juga menyerahkan bantuan alat kesehatan.
Pelayanan KB MKJP ini sebagai upaya menekan angka unmetneed atau kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, sekaligus meningkatkan partisipasi pemakaian KB MKJP, untuk mengendalikan jumlah kelahiran sekaligus merencanakan kehidupan yang sehat.